
Secaraumum, puncak panen terjadi di bulan Juli dan Agustus dengan luas panen totalmendekati 12 ribu hektar yang menghasilkan produksi 80 ribu ton gabah keringgiling atau setara dengan 50 ribu ton beras. Jumlah tersebut cukup untuk stokkebutuhan pangan di Kabupaten Purwakarta selama 5,5 bulan.Demikiandisampaikan Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika pada acara panen padi di DesaCirende, Kecamatan Campaka, Jumat 02 September 2022. Dalam agenda tersebut,tampak hadir mendampingi, Wakil Bupati Purwakarta Aming dan Kepala Dinas Pangandan Pertanian, Sri Jaya Midan beserta sejumlah Kepala Perangkat Daerah lainnya."Sebagaibentuk sinergitas, panen raya ini digelar bersama warga dan para petani yangtergabung dalam Gapoktan Sirna Sari serta para penyuluh pertanian dariDispangtan Kabupaten Purwakarta," kata Ambu Anne.Adapunluas lahan pertanian yang dipanen pada hari ini seluas 23 hektar denganvarietas padi Inpari 32 dengan angka produktivitas sebanyak 7,3 ton gabahkering giling per hektar."Selainvarietas Inpari 32 ada juga varietas Ciherang dan Cisadane. Dengan musim panenkali ini, budidaya budidaya tanaman padi dapat dipertahankan bahkanditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat, khususnya di KabupatenPurwakarta," kata Ambu Anne.Sementara,Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kabupaten Purwakarta Sri JayaMidan mengatakan, jika tidak terjadi perubahan angka produktivitas rata-rata,akan diperoleh hasil panen pada puncak musim kemarau satu ini sekitar 80 tongabah kering gilingMenurutnya,sejak beberapa waktu lalu, para penyuluh pertanian dan petugas PengendaliOrganisme Pengganggu Tanaman (POPT) melakukan pendampingan panen di berbagaitempat. "Setiap hari laporan data ubinan panen padi masuk di seluruhkecamatan di Kabupaten Purwakarta, dan tercatat hingga hari ini telah masuk 40data ubinan dari 38 kelompok tani yang tersebar pada 17 kecamatan di KabupatenPurwakarta," ujarnya.Daridata-data yang telah masuk, lanjut Sri, diketahui rata-rata produktivitas padidi Purwakarta sebesar 66,8 ku/ha gabah kering giling (GKG). Produktivitas paditerendah 45,9 ku/ha GKG dan produktivitas tertinggi 85,3 hu/ha GKG. "Jikatidak ada perubahan hasil panen kita dikisaran angka itu. Tapi kan tidak dapatdipungkiri bahwa ada serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) yangberpotensi menekan hasil produksi tanaman pangan khususnya pada padi,"kata Midan.Namun,jika diperhatikan dengan data laporan dampak serangan OPT pertanaman padisebagian besar masuk kategori ringan seperti data serangan wereng batang coklat(WBC) periode laporan OPT Juli 2022 adalah seluas 11 hektar atau 0,076 persendari luas standing crop padi.Serangantersebut telah diperkirakan dan diantisipasi sejak dini di awal musim tanamgadu memperhatikan peringatan dini BMKG mengenai pola musim yang cenderungkemarau basah. "Langkah-langkah pengamatan populasi OPT, ambang batasekologi OPT, hingga pengendalian hayati maupun kimiawi secara cepat dan tepat,telah pula dilakukan sejak awal pertanaman. Upaya tersebut berhasilmenyelamatkan pertanaman padi dapat dipanen dan berhasil menekan kehilanganhasil produksi akibat serangan OPT," kata Midan.Sementara,berkaitan dengan Perlindungan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), kata dia telahdiberikan kepada para petani yang lahannya rentan serangan OPT maupun rawankekeringan, sehingga jika terjadi gagal panen akan mendapatkan penggantian dariasuransi. Artinya, jika terjadi gagal panen, petani dibantu pembayaran premiAUTP dari APBN dan APBD Kabupaten Purwakarta untuk melindungi pertanaman padimilik petani.(DiskominfoPurwakarta)
Selengkapnya