HUMAS USU - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan sosialisasi dan edukasi pasar modal terpadu ke Universitas Sumatera Utara. Kuliah umum yang bertujuan untuk memberikan informasi tentang OJK dan pasar modal ini diselenggarakan di Auditorium USU pada Selasa, (4/10/2022).
Pada kuliah umum ini, adapun tajuk yang dibahas oleh narasumber yaitu edukasi & perlindungan konsumen di sektor jasa keuangan, peran OJK dalam melakukan pengaturan & pengawasan industri pasar modal, dan cara cerdas investasi di pasar modal Indonesia.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor II Universitas Sumatera Utara Muhammad Arifin Nasution, S.Sos., M.SP sangat mengapresiasi kuliah umum yang diinisiasi oleh OJK bekerjasama dengan USU. Wakil Rektor II USU merasa bahwa masyarakat masih minim mendapatkan informasi, maka dari itu dengan adanya kuliah umum ini dapat mengetahui bagaimana cerdas berinvestasi dan memilih produk investasi.
“Kuliah umum ini ide yang tepat untuk menyebarkan informasi mengenai OJK dan pasar modal. Karena masyarakat masih minim edukasi terkait ini atau kurang informasi,” ujar WR II USU.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Inarno Djajadi sebagai narasumber meyakini dengan memilih Universitas Sumatera Utara dalam sosialisasi dan edukasi ini karena civitas akademika dan mahasiswa USU memliki potensi yang besar dalam mendorong informasi tentang pasar modal. Senada dengan hal tersebut, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menambahkan agar mahasiswa USU sebagai SDM yang berkualitas juga dapat memahami sosialisasi ini dengan berbagai perspektif.
Direktur Statistik dan Informasi Pasar Modal OJK dan juga narasumber Muhammad Touriq mengatakan bahwa kuliah umum ini sangatlah penting karena faktanya tingkat literasi masyarakat Indonesia khususnya terhadap pasar modal masihlah relatif kecil. Oleh sebab itu, penyebaran informasi sosialisasi dan edukasi pasar modal terpadu dapat dilakukan oleh agen penting berintelektual yakni mahasiswa.
“Tadi kita sudah melihat data-data ya bahwa faktanya tingkat literasi masyarakat Indonesia khususnya terhadap pasar modal itu masih relatif kecil dibandingkan dengan industri perbankan. Contohnya ya tadi angkanya adalah 4,9% yang kedua tingkat inklusinya bahkan lebih kecil itu 3%,” ujar Direktur Statistik dan Informasi Pasar Modal OJK.
Selanjutnya, Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia Jeffrey Hendrik meyakini bahwa manusia memilki kemampuan dalam mempengaruhi masyarakat secara luas. Hingga nantinya akan lebih banyak masyarakat lagi yang memahami pasar modal.
“Sumbangsih dari mahasiswa itu sangat penting. Mahasiswa sudah tahu dia bisa menyebarluaskannya ke lebih banyak lagi masyarakat,” tutur Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia
Sebagai informasi, apabila mahasiswa ingin terjun ke dunia pasar modal maka harus memahami, mempelajari, mencoba, dan tetap memantau setiap perkembangan terkait dunia pasar modal.
Selengkapnya