HUMAS USU - Universitas Sumatera Utara (USU) bersama PTP Nusantara Holding, PPKS, PT. Socfindo, BKS-PPS, dan MUSPERIN akan membangun Medical Plant Conservation. Kegiatan tersebut ditandai dengan peletakan batu pertama atau Ground Breaking Medical Plant Conservation yang dilakukan di Jalan Tri Dharma USU pada Minggu, (09/10/2022).
Pembangunan konservasi ini merupakan bentuk komitmen USU untuk memperkenalkan masyarakat dunia bahwa Indonesia terkhsus Sumatera Utara memiliki banyak tanaman berkhasiat obat.
Rektor USU Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si dalam sambutannya menyampaikan bahwa pengobatan tradisional dalam hal ini menggunakan tanaman herbal merupakan salah satu bentuk kekuatan masyarakat Timur.
“Pengobatan tradisional berbasis herbal atau yang berasal dari tumbuh-tumbuhan merupakan salah satu kekuatan masyarakat Timur yang sudah ada sejak dulu dan mengakar dalam kehidupan serta diakui oleh masyarakat dunia,” ucap Muryanto Amin.
Indonesia memiliki banyak jenis tumbuhan herbal yang kebanyakan belum dilakukan penelitian maksimal terhadap tanaman-tanaman tersebut sehingga belum terdapat gebrakan pada inovasi kedokteran yang disangga dengan tanaman herbal.
Merujuk pada kasus tersebut, rektor mengatakan bahwa USU sebagai institusi yang mendukung penuh pelaksanaan Tri Dharma hadir menjadi solusi untuk fenomena tersebut salah satunya dengan membangun konservasi tanaman herbal.
“Universitas Sumatera Utara sebagai institusi pendidikan yang mendukung penuh pelaksanaan tridharma perguruan tinggi dan keinginan untuk menjadi solusi atas berbagai persoalan yang ada di tengah masyarakat, berencana untuk membuat Medicial Plant Conservation,” katanya.
Rektor berharap Medical Plant Conservation dapat menjadi kebun percobaan yang berguna untuk pengembangan/perluasan tanaman obat, sekaligus laboratorium bagi fakultas-fakultas terkait dalam melakukan riset dan melahirkan inovasi-inovasi penting di bidang kedokteran dan farmasi.
Kepala Pusat Penelitian Kelapa Sawit (KPPS) Dr. H.M. Edwin S. Lubis kegiatan pembangunan akan lebih dimaksimalkan sehingga pembangunan diusahakan rampung sebelum 6 bulan.
“Kita upayakan sebelum 6 bulan, artinya mulai besok kegiatan akan mungkin lebih dimaksimalkan lagi agar harapan-harapan Pak Rektor tadi Medical Plant Conservation akan selesai secepatnya,” jelas Ketua PPKS.
Nantinya di Medical Plant Conservation mahasiswa akan diperkenalkan kembali bagaimana kearifan lokal masyarakat terdahulu menyembuhkan penyakit memakai tanaman herbal.
“Tentunya seperti yang dikatakan Pak Rektor tadi para millenial para mahasiswa akan mengenal kembali bagaimama kearifan lokal daripada orang-orang terdahulu memakai tanaman herbal,” ucap Edwin.
Kepala KPPS berharap pembangunan Medical Plant Conservation mendapat doa dan dukungan karena konservasi tumbuhan herbal ini sangat penting terlebih dibangun di USU sehingga mahasiswa tidak hanya belajar tetapi juga mengenal lingkungannya.
Selengkapnya