PemerintahDaerah Kabupaten Purwakarta melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR)gulirkan program padat karya. Program yang anggarannya berasal dari anggaranpenanganan inflasi dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tersebut telah menyerap ratusan tenaga kerjalokal.KepalaDinas PUTR, Ryan Oktavia dalam keterangannya mengatakan, selain menyerapratusan tenaga kerja, program padat karya tersebut juga bertujuan meningkatkandaya beli masyarakat serta peningkatan produktivitas hasil pertanian diPurwakarta.Menurutnya,program tersebut diimplementasikan dengan pembangunan sebanyak 11 titik irigasipada 9 kecamatan yang melibatkan warga setempat sebagai tenaga kerja."Programpadat karya DPUTR yaitu membangun 11 titik irigasi yang tersebar di 9 kecamatanyang ada di Kabupaten Purwakarta. Alhamdulillah setidaknya ratusan wargadilibatkan sebagai tenaga kerja dalam program ini," kata Ryan pada Senin16 Januari 2023.Iajuga mengatakan, dengan anggaran padat karya sebesar Rp2 miliar, DPUTR Purwakartamembangun 11 irigasi baru sekaligus normalisasi. Pekerjaannya dilakukan melaluikelompok tani pengguna air atau Petani Pengguna Pengelola Air di masing-masingtitik yang melibatkan masyarakat sekitar."Daritotal anggaran Rp2 miliar itu, 55 persennya digunakan untuk upah, sisanya untukperencanaan, pengawasan dan pengadaan bahan atau material," ujar Ryan.Iajuga menambahkan seluruh pembangunan irigasi dalam program padat karya telahselesai dikerjakan pada Desember 2022 lalu. Adapun panjang irigasi yangdibangun dalam tiap titik rata-rata sepanjang 100 meter, tinggi 70 cm hingga 1meter dan lebar 70 cm sampai 80 cm. "Jika ditotalkan dari 11 titik,pembangunan irigasi yang dibangunan lebih dari 1 kilometer," kata Ryan.Sepertidiketahui, Pemkab Purwakarta menganggarkan Rp5 miliar untuk penanganan inflasidalam rangka penanganan dampak kenaikan harga BBM. Hal itu berdasarkanPeraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 134/PMK.07/2022tentang BelanjaWajib Dalam Rangka Penanganan Dampak Inflasi Tahun Anggaran 2022.Anggaranpenanganan inflasi senilai Rp5 miliar tersebut digunakan di tiga PerangkatDaerah (PD). Pertama, untuk bantuan stimulan pelaku UMKM senilai Rp1 miliaryang digunakan oleh Dinas Koperasi, UMKM Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP)Purwakarta.Kedua,padat karya di DPUTR untuk peningkatan jaringan irigasi dengan nilai anggaranRp2 miliar dan Ketiga, padat karya di Disperkim untuk pemeliharaan jalanlingkungan dengan nilai Rp2 miliar.Terpisah,Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengungkapkan, dinamika perekonomian yangterjadi secara global telah berpengaruh terhadap tingkat inflasi nasional,begitupun terhadap inflasi di Kabupaten Purwakarta.Menurutnya,terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengendalian inflasi tahunini dengan memastikan kesinambungan, singkronisasi dan ketetapan program kerjaTim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) sesuai karakteristik di wilayahKabupaten Purwakarta.Sebagailangkah konkrit pengendalian inflasi di Kabupaten Purwakarta, Ambu Annemenegaskan, bahwa jajaran Pemerintah Daerah yang dipimpinnya akan terusmelakukan inovasi untuk mengakselerasi pelaksanaan pengendalian inflasi melaluikolaborasi dengan seluruh stakeholder terkait."Selainitu, juga dilakukan penguatan database terkait ketersediaan pasokan komoditaspenyumbang inflasi terutama produksi dan distribusi komoditas pangan pokok danstrategis," kata Ambu Anne.Jajarannyajuga akan fokus terhadap peningkatan peringatan dini pengendalian inflasimelalui optimalisasi aplikasi pemantauan harga pangan strategis yang tersediadan dikolaborasikan dengan informasi pendukung lainnya agar mampu dihasilkankebijakan pengendalian inflasi yang tepat sasaran dan berdaya guna.Kedepan,pihaknya akan secara bersama-sama terus melakukan komunikasi yang efektif danmengimbau kepada masyarakat untuk berbelanja secara bijak sehingga ekspektasimasyarakat dan pelaku usaha terkait kenaikan inflasi dapat terkendali denganbaik.(Diskominfo Purwakarta)
Selengkapnya