Menurut Ida Fauziyah, Green Productivity (GP) diyakini tidak hanya dapat meningkatkan produktivitas nasional, namun juga selaras dengan upaya pelestarian lingkungan. GP merupakan langkah tepat saat ini, untuk mengurangi semua pemborosan dalam pemakaian energi dan mendorong pemakaian energi terbarukan, juga mendorong pelaksanaan green job, khususnya sektor pemerintahan.
"Ini kepercayaan luar biasa dari APO Accreditation Body (AB) kepada Indonesia untuk menjalankan flagship program APO yakni pengakuan melalui sertifikasi profesi spesialis produktivitas ramah lingkungan yang dapat menerapkan konsep, alat, teknik, dan metode peningkatan produktivitas ramah lingkungan yang efektif dan efisien, " kata Ida Fauziyah saat menerima courtesy call (kunjungan kehormatan) Sekjen APO Indra Pradana Singawinata dalam rangka Penyerahan Akreditasi Professional Certification Agency for Productivity for Green Productivity di Jakarta, Senin (6/3/2023).
Skema APO-GPS 201 ini akan meliputi tingkatan sertifikasi, prasyarat dan persyaratan kompetensi, keahlian domain GP, keahlian spesialis GP, keahlian kelayakan kerja, kode etik profesi dan proses sertifikasi. Hal ini akan memberikan pendekatan yang lebih sistematis selaras dengan standar internasional untuk spesialis GP serta menjadi panduan standar bagi National Productivity Organization (NPO) untuk beroperasi sebagai Certification Body (CB) yang terakreditasi dari APO dalam rangka membangun kumpulan ahli GP bersertifikat sesuai dengan kebutuhan negara anggota.
Ida Fauziyah menjelaskan adanya Professional Certification Agency for Productivity (PCAP) GP sebagai CB International yang terakreditasi APO, sangat membantu Indonesia mengakselerasi Green Jobs National dalam pengembangan Green Economy. Dengan demikian, Indonesia dapat menjadi showcase Green Jobs for ASEAN.
"Green economy akan membuka peluang tenaga kerja yang sangat besar karena pada tahun 2030 akan terbuka 4,4 juta lapangan kerja baru di sektor energi baru dan terbarukan (kendaraan listrik, pengolahan lahan dan pengolahan limbah), " ujarnya.
Biro Humas Kemnaker