Dianggapdapat menunjang keberhasilan dalam upaya-upaya pengendalian inflasi. Tahun iniKementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Bank Indonesia (BI) serta sejumlahpihak terkait lainnya kembali mencanangkan Gerakan Nasional PengendalianInflasi Pangan (GNPIP).KickOff program yang mengambil tema Sinergi dan Inovasi untuk Ketahanan PanganNasional Melalui Digitalisasi dan Hilirisasi Pertanian di Jawa: Gemah Ripah LohJinawi itu dilakukan di Kabupaten Purwakarta, tepatnya di Taman Maya Datar,Komplek Perkantoran Setda Purwakarta, Rabu 05 April 2023.SelainMenko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Gubernur Bank Indonesia (BI)Perry Warjiyo, pada agenda yang dirangkai dengan Operasi Pasar Murah KabupatenPurwakarta itu juga tampak hadir sejumlah pejabat diantaranya, Wakil GubernurJabar Uu Ruzhanul Ulum, jajaran Komisi XI DPR RI, Ketua DPRD dan ForkopimdaJabar, Bupati Purwakarta serta sejumlah kepala daerah lainnya.Dalamagenda tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia AirlanggaHartanto mengatakan bahwa produktivitas hasil panen padi per hektar sawah masihrendah pada tahun 2023. Menurutnya, pada tahun ini, untuk satu hektar sawahhanya menghasilkan 5 ton padi. "Untuk pertanian sawah 10 juta hektarperhitungannya hanya 5 ton perhektar," ujar Airlangga.Diajuga mengatakan, pemerintah ingin meningkatkan produktivitas dari lahan sawahbisa meningkat. Namun, menurut Airlangga, penyebab rendahnya hasil panen ditahun 2023 karena adanya cuaca buruk dan hujan yang berkepanjangan.Airlanggamenegaskan, pada tahun depan, Indonesia akan dilanda kekeringan dan menjaditantangan para petani. "Saat sekarang tergantung oleh climate change hujanberkepanjangan tahun depan karena kekeringan akan lebih panjang atau el nino.Tentu menjadi tantangan khusus pangan," katanya.Olehkarena itu, pemerintah telah membuat inovasi teknologi demi meningkatkan hasilpanen pangan, yakni dengan smart irigasi dan smart farming. Harapannya dengandua inovasi itu bisa meningkatkan hasil panen, misalnya beras hingga ke angkalebih dari 5 ton per hektar. "Sehingga produksi petani terutama bisa besarhingga 31 juta ton,"kata Airlangga.Sementara,Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika dalam keterangannya mengatakan, sinergibersama dalam rangka menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan pada GNPIPmengisyaratkan sejumlah hal yang harus dilakukan oleh pemerintah daerah untukmengendalikan inflasi. Diantaranya, turun ke pasar dan sentra produksi gunamemastikan kecukupan stok dan ketersediaan barang kebutuhan pokok yangterjangkau bagi masyarakat."Menindaklanjutiitu, kita juga melaksanakan operasi pasar untuk memberikan akses pangan murahbagi masyarakat. Poin berikutnyan adalah mengoptimalkan APBD untuk pengendalianinflasi daerah serta dapat mengawal kelancaran distribusi barang kebutuhanpokok ke pasar-pasar rakyat di setiap wilayah," kata Ambu Anne.Menurutnya,hal ini juga menindaklanjuti arahan Presiden RI pada rapat koordinasi nasionalpengendalian inflasi dan dalam rangka mendukung kebijakan pemerintah gunamenjaga ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga pangan, daya belimasyarakat, dan mendukung kelancaran distribusi serta stabilitas perekonomiandi daerah."Keterlibatansejumlah pihak pada pengendalian inflasi didasarkan pada pertimbangan bahwainflasi yang tinggi dan tidak stabil memberikan dampak negatif kepada kondisisosial ekonomi masyarakat," kata Ambu Anne.Ia jugamengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat atas dalampengendalian inflasi di tingkat Kabupaten Purwakarta. "Operasi pasar inijuga merupakan langkah konkrit dalam pengendalian inflasi daerah di Purwakarta.Semoga langkah dan upaya kita dapat meringankan keluh kesah masyarakat saatini," ujarnya.AmbuAnne juga menegaskan, bahwa jajaran Pemerintah Daerah yang dipimpinnya akanterus melakukan inovasi untuk mengakselerasi pelaksanaan pengendalian inflasimelalui kolaborasi dengan seluruh stakeholder terkait. "Selain itu, jugadilakukan penguatan database terkait ketersediaan pasokan komoditas penyumbanginflasi terutama produksi dan distribusi komoditas pangan pokok danstrategis," kata Ambu Anne.Jajarannyajuga akan fokus terhadap peningkatan peringatan dini pengendalian inflasimelalui optimalisasi aplikasi pemantauan harga pangan strategis yang tersediadan dikolaborasikan dengan informasi pendukung lainnya agar mampu dihasilkankebijakan pengendalian inflasi yang tepat sasaran dan berdaya guna."Secarabersama-sama kami akan terus melakukan komunikasi yang efektif dan mengimbaukepada masyarakat untuk berbelanja secara bijak sehingga ekspektasi masyarakatdan pelaku usaha terkait kenaikan inflasi dapat terkendali dengan baik,"demikian Ambu Anne.(DiskominfoPurwakarta)
Selengkapnya