Menaker mengatakan, pemerintah Indonesia mendukung penyelenggaraan ILC ke-111 sebagai sarana meningkatkan komitmen dan kerja sama bidang ketenagakerjaan di antara negara-negara anggota International Labour Organization (ILO).
"Kami ikut dalam ILC tahun ini karena Indonesia siap dan terus berkomitmen meningkatkan kerja sama dengan negara lain dan ILO untuk mempromosikan pekerjaan yang layak dan memajukan keadilan sosial untuk semua,” kata Menaker Ida di Jenewa, Swiss, Minggu (11/6/2023) waktu setempat.
Menaker menjelaskan, ILC yang digelar secara rutin setiap tahun itu melibatkan unsur tripartit dari 187 negara anggota ILO yang terdiri dari unsur pemerintah, unsur pengusaha, dan unsur serikat pekerja/serikat buruh (SP/SB).
"Saya yakin delegasi tripartit Indonesia akan memberikan kontribusi nyata untuk kesuksesan ILC ini melalui berbagai diskusi, rekomendasi, dan kolaborasi dalam merespon isu-isu global ketenagakerjaan saat ini,” katanya.
Adapun isu-isu yang dibahas dalam ILC ke-111 antara lain transisi berkeadilan di bidang ketenagakerjaan dalam merespon perubahan iklim, merumuskan rekomendasi kebijakan pemagangan yang berkualitas, keselamatan dan kesehatan kerja (K3) menjadi hak dasar di tempat kerja, dan aplikasi standar internasional ketenagakerjaan, serta program dan anggaran ILO untuk periode 2024-2025.
Pada rangkaian ILC ke-111, Menaker juga diagendakan akan menyampaikan statement nasional pemerintah pada sidang pleno ILC, menjadi tuan rumah dalam The 2023 Asean Labour Ministers' Breakfast Meeting, dan menghadiri pertemuan Asean Pacific Group Labour Ministers' meeting, serta melakukan pertemuan bilateral dengan negara mitra.
Biro Humas Kemnaker