Menaker Ida mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir, permintaan akan cabin crew untuk maskapai Arab Saudi mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini sejalan dengan ambisi Arab Saudi dalam pencapaian Visi 2030 untuk meningkatkan sektor pariwisata, termasuk sektor penerbangan.
“Saudara-saudara semua memiliki peran penting untuk mendukung visi Arab Saudi tersebut,” kata Menaker Ida dalam sambutannya.
Menaker Ida mengungkapkan, berdasarkan data Atase Ketenagakerjaan KBRI Riyadh memperkirakan, ada sekitar 300 cabin crew yang telah bekerja di Arab Saudi, dan masih akan ditambah sekitar 250 cabin crew lagi.
“Kita dapat artikan bahwa kebutuhan akan Pekerja Migran Indonesia pada sektor penerbangan sangat tinggi dan tidak kalah dengan sektor lainnya,” ucapnya.
Menaker Ida menjelaskan, Pekerja Migran Indonesia memiliki reputasi yang sangat baik di dunia penerbangan internasional. "Hal ini dapat memberikan kontribusi positif dalam memperkuat hubungan antara Indonesia dan Arab Saudi," ujar Menaker Ida
Pemerintah imbuh Ida Fauziyah akan terus menjaga komitmen dalam mengoptimalkan pelindungan terhadap Pekerja Migran Indonesia, serta akan terus memperbaiki tata kelola penempatan Pekerja Migran Indonesia.
Sementara itu salah seorang Cabin Service Assistant yang akan bekerja di Saudia Airlines, Sharrah Dzundza mengungkapkan kesan-kesannya dapat bekerja di luar negeri.
Ia mendapatkan informasi untuk bekerja di luar negeri melalui media sosial Binawan dan Karirhub SIAPKerja Kemnaker.
"Saya membuat akun SIAPKerja untuk mendapatkan ID pencari kerja. Pembuatan ID nya pun cepat dan mudah, setelah pemeriksaan kesehatan dan menunggu visa, akhirnya saya berangkat ke Arab Saudi," katanya.
Biro Humas Kemnaker