Brasilia---Para Menteri Ketenagakerjaan BRICS mengadopsi deklarasi tentang pentingnya pertumbuhan ekonomi, kemajuan teknologi, dan pelestarian lingkungan guna membangun masyarakat yang lebih adil dan inklusif.Rencana deklarasi tersebut disepakati dalam pertemuan BRICS (Brasil, Russia, India, China, South Africa) Labour Employment Ministers’ Meeting (LEMM) yang berlangsung pada 25 April 2025 di kota Brasilia, Brasil. "Deklarasi akan menekankan bahwa pembangunan berkelanjutan harus sejalan dengan perlindungan pekerja, terutama di negara-negara Global South, " ujar Menaker Yassierli melalui Siaran Pers Biro Humas, Selasa (29/4/2025).Yassierli memberikan apresiasi atas inisiatif Jaringan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) BRICS (OSH Network) dan menanti pertemuan pertamanya di Sochi pada September 2025. Selain itu, mereka mendukung kerja BRICS Network of Labour Research Institutes terkait dampak kecerdasan buatan di pasar kerja. "Para Menteri menyampaikan terima kasih kepada mitra social, ILO, dan ISSA atas kontribusinya, serta kepada Brasil sebagai tuan rumah pertemuan tahun ini, dan menantikan pertemuan berikutnya di Bawah Presidensi India pada 2026, " kata Yassierli.Para Menaker dari negara-negara BRICS berkumpul di Brasilia pada 25 April 2025 lalu, untuk membahas pengembangan pasar tenaga kerja dan pekerjaan yang layak. Termasuk juga komitmen terhadap kerja sama Global South yang inklusif dan berkelanjutan.Yassierli menambahkan sebagai negara dengan perekonomian yang terus tumbuh dan beragam, Indonesia berkomitmen untuk berkontribusi secara aktif dalam agenda BRICS."BRICS menjadi wadah penting bagi Indonesia untuk menguatkan kerja sama Selatan-Selatan, memastikan suara dan aspirasi negara-negara Global South terdengar dan terwakili dalam proses pengambilan keputusan global," katanya.Biro Humas Kemnaker