PURWAKARTA - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Purwakarta menggelar Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) ke-3 di Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyah Cipulus, Wanayasa, Rabu (30/4/2025).Dengan mengusung tema “Membangun NU yang Modern, Maju, dan Bermanfaat untuk Purwakarta Istimewa”, kegiatan ini menjadi ajang konsolidasi strategis dalam merespons dinamika sosial dan keagamaan di tengah masyarakat Purwakarta.Ketua Panitia Pelaksana, KH. Ramlan Maulana, dalam sambutannya mengapresiasi seluruh pihak yang telah berkontribusi menyukseskan agenda penting ini.“Terima kasih kepada Pimpinan Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyah Cipulus yang telah memberikan fasilitas tempat dan berbagai dukungan lainnya untuk pelaksanaan Muskercab PCNU tahun ini. Semoga menjadi amal jariyah dan keberkahan bagi kita semua,” ucapnya.Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyah Cipulus, KH. Hasbi, menegaskan bahwa modernisasi NU harus berjalan selaras dengan akar tradisi yang telah dijaga secara turun-temurun.“Modern dalam ber-NU bukan berarti meninggalkan kearifan lokal kita sebagai warga Nahdliyin. Justru modernitas harus memperkuat nilai-nilai tradisi yang selama ini menjadi ruh Nahdlatul Ulama,” katanya.Senada dengan itu, Ketua PCNU Kabupaten Purwakarta, KH. Ahmad Anwar Nasihin, menekankan pentingnya peran aktif NU dalam pembangunan daerah.“NU Purwakarta akan terus membersamai Pemerintah Kabupaten dalam melaksanakan program-program yang berorientasi pada kemaslahatan masyarakat, khususnya warga Nahdliyin yang merupakan mayoritas di wilayah ini,” ungkapnya.Sementara itu, Rois Syuriah PCNU Kabupaten Purwakarta, KH. Endang Abdul Somad, menyampaikan pesan kebudayaan dan spiritualitas sebagai landasan dalam berkhidmat di Nahdlatul Ulama.“Kenapa kita harus berkhidmat di NU? Dulu Abah Cipulus saat sering ke Mekkah mengajak kami: ‘Hayu ji, gera nyereuyeuh nguruskeun NU’. Karena NU adalah organisasi ijtimaiyatun diniyah wa wathoniyah organisasi sosial keagamaan dan kebangsaan yang wajib kita rawat bersama,” tuturnya.Ketua PWNU Jawa Barat dalam sambutannya menekankan kontribusi historis NU terhadap bangsa Indonesia.“NU bukan hanya penting sekarang, tapi sejak sebelum kemerdekaan. Bahkan Indonesia lahir setelah NU. Tradisi seperti istighosah, halal bihalal, dan tahlilan adalah warisan luhur dari para muassis Nahdlatul Ulama yang masih hidup hingga kini,” ujarnya.Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein yang akrab disapa Om Zein turut memberikan pesan moral kepada warga NU.“Saya titip kepada ibu-ibu Muslimat, Fatayat, dan seluruh warga Nahdliyin agar terus menjaga ketentraman di masyarakat dan melindungi anak-anak kita dari pergaulan yang menyimpang. Peran keluarga sangat penting dalam menjaga generasi,” pesannya.Muskercab PCNU 2025 kali ini juga dirangkaikan dengan Seminar Literasi Keuangan yang menghadirkan pemateri dari Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Seminar ini menjadi bagian dari upaya pemberdayaan ekonomi umat melalui pemahaman yang lebih baik tentang keuangan syariah dan inklusi keuangan.Acara diikuti oleh lebih dari 2.000 warga Nahdliyin dari seluruh kecamatan di Kabupaten Purwakarta. Sedangkan peserta resmi Muskercab yang terdiri dari pengurus PCNU, lembaga, Majelis Wakil Cabang (MWC), serta badan otonom berjumlah 300 orang.Kegiatan ini diharapkan mampu merumuskan arah strategis organisasi ke depan, sekaligus memperkuat jalinan ukhuwah dan semangat khidmat warga NU dalam membangun Purwakarta yang religius, rukun, dan istimewa. (Diskominfo Purwakarta)