Bogor – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menegaskan pentingnya transformasi tenaga kerja Indonesia untuk menghadapi tantangan era digital dan disrupsi teknologi. Hal tersebut dikatakan Menaker dalam acara Business Meeting Bank Negara Indonesia (BNI) Tahun 2025 bertema “Make it Happen, Now or Never” yang berlangsung di Bogor, Jawa Barat, Senin (20/1/2025).
Menaker menyoroti perlunya peningkatan keterampilan yang seimbang, mencakup kemampuan teknis, kognitif, dan interpersonal, untuk menciptakan tenaga kerja yang berdaya saing global. Menurutnya, paradigma baru yang berfokus pada pendekatan people-centric dan purpose-centric menjadi kunci utama dalam meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan pekerja.
"Kita harus mengubah cara pandang terhadap tenaga kerja, dari sekadar 'labour' menjadi 'human potential'. Transformasi ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan pribadi, kreativitas, dan inovasi, bukan hanya mengejar hasil produksi," ujar Menaker.
Ia juga menitikberatkan perlunya mengadopsi growth mindset di level individu dan organisasi untuk meningkatkan kemampuan adaptasi terhadap perubahan kebutuhan dunia kerja. Hal ini menjadi penting di tengah tantangan era Volatility, Uncertainty, Complexity, and Ambiguity (VUCA).
Laporan Future of Jobs 2025 yang dirilis oleh World Economic Forum (WEF) menunjukkan bahwa 63% perusahaan menghadapi kesenjangan keterampilan (skill gap) tenaga kerja. Menaker Yassierli menggarisbawahi bahwa literasi teknologi, kreativitas, dan kepemimpinan adalah keterampilan utama yang harus dikembangkan untuk memenangkan persaingan global.
Sebagai langkah konkret, Kemnaker telah meluncurkan kerangka kerja berbasis pendekatan human-centered. Dengan pendekatan ini, organisasi diharapkan dapat membangun budaya pertumbuhan yang meningkatkan peluang untuk melampaui target kinerja dan mempercepat inovasi.
Melalui forum tersebut, Menaker mengajak semua pihak untuk bersinergi menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang inklusif dan kompetitif. “Masa depan tenaga kerja Indonesia adalah masa depan bangsa. Dengan kolaborasi yang erat, kita dapat mewujudkan visi Indonesia Emas 2045,” tutupnya.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, Business Meeting ini bertujuan untuk merumuskan dan menyelaraskan strategi dari BNI agar terus berupaya meningkatkan kinerja bank secara berkelanjutan serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
"Rencana strategis perseroan 2025 akan selaras dengan sasaran pembangunan nasional diantaranya peningkatan kinerja, peningkatan jaringan internasional secara selektif, serta meningkatkan green financing," ucapnya.
Biro Humas Kemnaker
Selengkapnya