Blora - Persoalan sengketa dan konflik pertanahan tak bisa dipungkiri masih ditemukan pada sejumlah wilayah di Indonesia. Persoalan yang ditemukan acap kali terkait dengan aset negara baik itu pemerintah daerah (Pemda) ataupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN) termasuk milik Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang didiami dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Tak jarang, permasalahan tanah berlangsung selama puluhan tahun lamanya.

Seperti yang terjadi di Wonorejo, Kabupaten Blora, permasalahan tanah dimulai saat masyarakat menguasai tanah sejak zaman penjajahan Jepang. Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) terus melakukan upaya serta terobosan dalam mengatasi masalah pertanahan tersebut. Tujuannya, untuk memberikan kepastian hukum hak atas tanah serta peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat.

Upaya serta terobosan tersebut pun berbuah manis. Hal ini terlihat dari diserahkannya 1.043 sertipikat tanah oleh Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi) kepada masyarakat Kabupaten Blora. Sertipikat diserahkan Presiden RI secara langsung kepada 10 perwakilan masyarakat Blora di Gabusan, Blora, Jawa Tengah, pada Jumat (10/03/2023). 

Atas tuntasnya permasalahan tersebut, Presiden Jokowi menyatakan senang sekali karena konflik tanah di Blora terjadi hampir di setiap kabupaten/kota. "Konfliknya dari tahun 47, apa mau diteruskan seperti itu? Oleh sebab itu, saya perintahkan kepada Pak Menteri BPN untuk dilihat di lapangan, dicek betul, ini kenapa tidak selesai-selesai. Mestinya BPN bisa menyelesaikan. Hari ini ternyata masalahnya bisa diselesaikan," ujarnya usai menyerahkan sertipikat.

Jokowi lebih lanjut mengatakan, meskipun sertipikat yang terbit 1.043 dari target awal 1.160, ia mengimbau kepada masyarakat sisanya untuk menunggu. "Sisa sedikit, masih 100-an lebih, tapi 1.043 sudah diserahkan kepada Bapak/Ibu sekalian. Ini di Ngelo, Cepu, dan Karangboyo ditanya yang 100an segera dirampungkan, dikebut karena tidak di Blora saja, kita punya 514 kabupaten/kota, banyak problem semuanya," sebut Presiden RI.

Agar semuanya mengetahui dengan seksama, presiden menegaskan bahwa sertipikat yang didapat merupakan Hak Guna Bangunan (HGB) di atas Hak Pengelolaan (HPL) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora yang bisa dimanfaatkan masyarakat selama 80 tahun. "Ini berlaku 30 tahun dan bisa diperpanjang 20 tahun,  kemudian bisa diperbarui 30 tahun," ucap Jokowi.

Sebelumnya, Menteri ATR/Kepala BPN melaporkan kepada presiden bahwa permasalahan tanah di kawasan Wonorejo dimulai sejak masyarakat menguasai tanah sejak zaman penjajahan Jepang. Kawasan tersebut sebelumnya merupakan kawasan hutan petak yang telah dilepaskan dan diterbitkan Hak Pakai atas nama Pemkab Blora. "Alhamdulillah atas perintah Pak Presiden, hari ini permasalahan tanah di kawasan Wonorejo dapat diselesaikan. Terhadap penyelesaian permasalahan tanah, diselesaikan dengan menerapkan skema pemberian HGB di atas HPL Pemkab Blora," terang Hadi Tjahjanto.

"Kami laporkan jumlah sertipikat yang diterbitkan sebanyak 1.043 sertipikat dari target 1.160 sertipikat yang tersebar di tiga kelurahan. Ngelo 132 sertipikat, Cepu 577 sertipikat, dan Karangboyo 334 sertipikat. Sisanya 117 sertipikat sedang dalam proses untuk dilengkapi data administrasinya. Luas bidang sertipikat terkecil adalah 30 meter persegi dan luas bidang rata-rata sekitar 400 meter persegi," lanjut Hadi Tjahjanto.

Menteri ATR/Kepala BPN juga melaporkan, permasalahan tanah di Wonorejo diselesaikan melalui kolaborasi dan kerja sama antara Kementerian Dalam Negeri, Pemerintah Provinsi Jawa Tenga, Pemkab Blora, Kantor Wilayah (Kanwil) BPN Provinsi Jawa Tengah, dan Kantor Pertanahan (Kantah) Kabupaten Blora, serta partisipasi masyarakat yang telah bersinergi dalam proses penyelesaian di Blora.

"Kami berharap penyelesaian tanah ini menjadi pola penyelesaian permasalahan di daerah lain seluruh Indonesia, yang akan memberikan kepastian hukum, hak ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," pungkas Menteri ATR/Kepala BPN.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan; Menteri Sekretariat Kabinet; Wakil Menteri ATR/Wakil Kepala BPN; sejumlah Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama Kementerian ATR/BPN; Gubernur Jawa Tengah; Bupati Blora; serta Kepala Kanwil BPN Provinsi Jawa Tengah. (LS/PHAL)

#KementerianATRBPN
#MelayaniProfesionalTerpercaya
#MajuDanModern
#MenujuPelayananKelasDunia

Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional 

Twitter: twitter.com/atr_bpn    
Instagram: instagram.com/kementerian.atrbpn/ 
Fanpage facebook: facebook.com/kementerianATRBPN 
Youtube: youtube.com/KementerianATRBPN    
TikTok: tiktok.com/@kementerian.atrbpn 
Situs: atrbpn.go.id 
PPID: ppid.atrbpn.go.id

Selengkapnya

Berita Terbaru

TERPOPULER MINGGU INI

Wabup Hendra Buka Tournament Sepak Bola Sasando Cup Tahun 2022

LIMBOTO – Wakil Bupati Gorontalo, Hendra S. Hemeto membuka tournament sepak bola (U 15) SASANDO CUP Tahun 2022 se Kecamatan Limboto Barat dan Kecamatan Tibawa.

Bupati Nelson Jadi Narasumber Pelatihan Kapasitas Staf Pemerintah Tentang SOP-GA

LIMBOTO – Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo menjadi Narasumber pada Kegiatan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Staf Pemerintah Tentang Standard Operating Procedure – Good Agricutural Practices (SOP-GAP) Komoditi

Goa Kalilawa Waterfall Dulamayo Utara Jadi Potensi Wisata Daerah

LIMBOTO – Wakil Bupati Gorontalo, Hendra S Hemeto mengatakan Wisata Goa Kalilawa di Desa Dulamayo Utara, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo mampu jadi potensi wisata

Jadi Narsum Webinar Nasional, Bupati Nelson Paparkan Mengembalikan Kejayaan Kelapa Nusantara

LIMBOTO – Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo menjadi narasumber pada acara Webiner Nasional dengan Tema “Ayo Bangkit, Kelapa Pohon Kehidupan Menjadi Industri Strategis Nasional. Webiner Nasional